RSS

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)

STRUKTUR ORGANISASI RIMA 2009 - 2012




Pelindung


Bp. Didik Indratmoyo

Penasehat


Bp. H. Rusyadi

Pembina


  1. Bp. Hadi Soimun
  2. Bp. Drs. H. Zazinto
  3. M. Ridwan


Ketua


Afief Kurnia Rachman

Wakil ketua


Fissilmi Gunawati

Sekretaris


  1. Risa Puji Astuti
  2. Henny Issnawaty
  3. M. Fatkhur Rizki


Bendahara


  1. Anita Kristiana
  2. Onny Setyaningsih
  3. Hartono


SEKSI-SEKSI



Dakwah dan PHBI


  1. Dani Setiawan
  2. Alim Wisnu Kurniawan
  3. Romdhoni
  4. Muntoha


Perlengkapan dan Perawatan


  1. Syaiful Mufid
  2. M. Amar Ma’ruf Fauzi
  3. Elvin
  4. Mellisa


Kolektor Listrik


Heri Krismanto

Kesenian dan Mading


  1. Candra Tri Yulianto
  2. Monik Setyorini
  3. Nur Izzati
  4. Maya Aprilia


Sosial


  1. Okki Sulistiawan
  2. Nasta’in
  3. M. Setya Roji’in
  4. Fuad Adhi Sasmito


Kebersihan


  1. Erlin
  2. Dewi Lestariyah
  3. Firawati
  4. Farida


Olahraga


  1. Galuh Adi Prakoso
  2. Syukron Ma’mun
  3. Hima Adhitama
  4. Hariyadi


Humas


  1. Jarwadi
  2. Didik Cahyadi
  3. Hendi Probo Jati


Keamanan


  1. Winarno
  2. As’ari
  3. Mahbub
  4. Mahmud


Saturday, November 7, 2009

Mukjizat Medis dalam Wudhu

Jauh sebelum manusia modern mengkampanyekan pentingnya kebersihan Islam
sejak empabela abad yang lalu sudah menyerukan hal tersebut kepada umatnya,
bahkan Rasulullah menyataka bahwa, "Kebersihan itu bagian dari iman." Bahwa
" Allah menyukai orang yang menyucikan diri." Tentu saja yang dimaksud
kebersihan lahir dan batin. Diwajibkannya jinabat, mandi jumat (bagi
laki-laki), berwudhu sebelum shalat adalah bukti bahwa Islam sangat
mementingkan kebersihan.
Tulisan berikut ini akan mencoba menjelaskan kepada kita rahasia yang
tersimpan dibalik syariat wudhu. Tulisan ini saya kutip dan terjemahkan dari
sebuah buku yang berjudul Ash-Shalah Riyadhatun Nafsi wal Jasad, karya
Mukhtas Salim asal Mesir (dengan penyesuaian redaksional di sana-sini
tentunya). Yup...!

Apa arti wudhu?
Kata wudhu dalam bahasa Arab adalah derivasi dari kata al-Wadhâ'ah, yang
berarti kebersihan, kecantikan, keindahan, dan cahaya.
Sedangkan wudhu ditinjau dari segi syariah adalah membasuh atau mengusap
angota badan tertentu yang sudah ditetapkan dan disyariatkan Allah, dengan
menggunakan air yang suci dan menyucikan.
"Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu
sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke
kedua mata kaki." (QS. al-Mâ'idah: 6)
Coba kita perhatikan semua anggota badan yang wajib dibasuh atau diusap
dalam ayat diatas adalah anggota yang terbuka, sangat mudah terkontaminasi
berbagai macam kotoran, bakteri, dan apalagi lah namanya, yang jika
dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan kita mudah terserang penyakit.
Subhanallah.

Wudhu dan Pencegahan Berbagai Penyakit

Dalam perkembangan ilmu kedokteran, wudhu dipandang sebagai salah satu cara
yang sangat efektif untuk perlindungan dan pencegahan dampak neganif polusi
lingkungan, bahkan bisa mencegah penularan berbagai penyakit.
Wudhu yang dilakukan minimal lima kali dalam sehari adalah usaha yang sangat
mencukupi untuk menjaga kebersihan.
Dalam praktiknya wudhu tidak saja disyariatkan untuk anggota badan yang
terbuka saja seperti yang disebutkan dalam al-Quran tadi tapi juga
membersihkan anggota-anggota badan yang tertutup ini adalah untuk
menghilangkan sisa-sisa kotoran yang dikeluarkan oleh tiap-tiap anggota
badan tersebut, sehingga kotoran tidak mengendap dan menjadi kotoran yang
membahayakan kesehatan. Kotoran yang mengendap ini bisa menjadi lahan subur
bagi pertumbuhan dan perkembangan jamur atau kuman. Inilah pangkal dari
penyebab terjadinya berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kulit yang
sangat berbahaya.
"Barangsiapa yang berwudhu dengan baik dan benar, maka semua dosa-dosa akan
keluar dari badannya, hingga keluar melalui bawah kukunya." (HR. Muslim)
"Ketika seorang berwudhu dan berkumur-kumur, maka dosa-dosanya akan keluar
dari mulutnya. Ketika dia melakukan Istinsyâq (memasukkan air ke dalam
hidung dan mengeluarkannya kembali), dosa-dosanya akan keluar dari
hidungnya. Ketika dia membasuh wajahnya, dosa-dosanya akan keluar dari
wajahnya melalui bulu-bulu kedua matanya. Ketika dia membasuh kedua
tangannya, dosa-dosa akan keluar dari kedua tangannya melalui bawah kukunya.
Ketika dia mengusap kepalaya, dosa-dosa akan keluar dari kepalanya melalui
kedua telinganya. Dan ketika dia membasuh kedua kakinya, dosa-dosa akan
keluar dari kedua kakinya melalui bawah kuku kedua kakinya."
Saudara...
Dalam hadits diatas Rasulullah menggunakan kata al-Khathaya, menurut bahasa
kiasan, kata ini bisa berarti kuman, bakteri, dan jamur yang berbahaya bagi
manusia.
Hadits yang menerangkan tentang wudhu seperti halnya hadits di atas adalah
sebagai dasar dari ilmu kedokteran yang menerangkan seputar keutamaan
kesehatan dan manfaat wudhu.

Wudhu Dapat Mencegah Kanker Kulit

Allah mewajibkan setiap muslim untuk berwudhu sebagai syarat sah shalat.
Dasar atau hal-hal yang wajib dalam wudhu adalah membasuh (mengusap) wajah,
kepala, kedua tangan, dan kedua kaki.
Selain itu, Rasulullah n memberi tambahan amalan-amalan yang sunnah
dilakukan, antara lain: memakai bersiwak sebelum berwudhu, mengulang usapan
atau basuhan tiga kali, berkumur-kumur, istinsyâq, menyela-nyela jari-jari
tangan dan kaki. Semuanya ini mengandung rahasia medis yang sangat penting
bagi tubuh manusia.
Kita tentu sepakat bahwa anggota tubuh yang diperintahkan oleh Allah dan
yang disunnahkan oleh Rasulullah untuk dibasuh dengan baik ketika kita
berwudhu adalah anggota tubuh yang sangat rentan terkontaminasi oleh kuman,
baik karena kotoran yang menempel di permukan kulit maupun terkontaminasi
oleh lingkungan sekitar.
Kotoran yang menempel pada permukaan kulit, akan cepat bercampur dengan debu
dan kotoran lain yang kita dapati ketika melakukan aktivitas sehari-hari.
Nah, inilah yang menyebabkan kulit kita dipenuhi oleh kuman-kuman yang
sangat berbahaya.
Sampai di sini kita dapat menyimpulkan bahwa berwudhu berualng kali, akan
menghilangkan berbagai macam kuman yang menempel pada anggota tubuh kita,
mencegah terjadinya penumpukan kuman diatas permukaan kulit dan menghindari
agar kuman tersebut tidak sampai masuk ke bagian dalam kulit.
Nah, tentu saja permukaan kulit yang selalu bersih dari kuman dan kotoran
sangat berpengaruh terhadap kesehatan bagian dalam kulit, sehingga kulit
dapat berfungsi dengan baik. Karena basuhan air pada permukaan kulit akan
mengikat dan menguatkan jalinan rambut-rambut darah, urat syaraf, dan
jalinan rambut yang berhubungan dengan permukaan kulit.
Dalam berbagai studi berhubungan dengan sebab-sebab terjadinya kanker kulit
menekankan bahwa kanker kulit kebanyakan terjadi karena efek dari
menyebarnya bahan-bahan kimia di permukaan kulit, khususnya efek dari
produk-produk kimiawi seperti bahandan alat-alat kosmetik. Nah, pembersihan
bahan kimia ini bisa dilakukan dengan cara membasuh kulit berulangkali
sehingga efek dari bahan kimia pada kulit bisa diminimalisiasi.
Hasil penelitian tim medis yang meneliti tentang barang-barang tambang dan
bahan-bahan logam menyebutkan bahwa mayoritas penderita penderita tumor,
kanker paru-paru, gangguan limpa, ginjal, dan kandung kemih adalah
dikarenakan efek dari masuknya bahan-bahan kimia ke dalam tubuh melalui
pori-pori kulit. Dari hasil penelitian tersebut tim medis menyimpulkan bahwa
anggota-anggota tubuh yang selalu terbuka terkena sinar matahari –khususnya
sinar ultra violet— (makanya pake pakaian tu kudu lengkap..hehe) bisa
mengakibatkan terjadinya kanker kulit.
Data statistik memperlihatkan terjadinya peningkatan penderita kanker kulit.
Kanker kulit ini banyak menyerang penduduk Negara Barat, dan penyebab
terbanyak adalah karena seringnya kulit terkena langsung sinar matahari.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah peningkatan resiko
penyakit ini adalah dengan cara menjaga wudhu. Karena wudhu akan sangat
membantu menjaga kelembaban permukaan kulit dan terhindar hal-hal yang
membahayakan dikarenakan sengatan ultra violet.
Berkumur-kumur dan Membersihkan Gigi (Ketika Berwudhu) dalam Perspektif
Medis
Rasulullah mengajarkan agar berkumur-kumur sebanyak tiga kali setiap
berwudhu dan membersihkan gigi, tujuannya untuk membersihkan sisa-sisa
makanan yang menempel di sela-sela gigi. Bahkan Rasulullah mencela orang
yang mengerjakan shalat yang sela-sela gigi-giginya masih terdapat sisa-sisa
makanan. Sebaliknya, Rasulullah memuji orang yang menyela-nyela dan
membersihkan giginya terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat,
"Terujilah orang-orang yang bersih dalam wudhunya dan terpujilah orang yang
membersihkan makanan (di sela-sela giginya). Bersih dalam berwudhu yaitu
dengan berkumur-kumur, Istinsyâq, dan menyela jari-jemari. Orang yang
membersihkan sisa makanan dari sela-sela giginya terpuji karena dua malaikat
Rakib dan Atid tidak akan menulis shalat seseorang yang di sela-sela giginya
masih terdapat sisa makanan." (HR. Ahmad dan Thabrani)
Hikmahnya, jika sisa-sisa makanan—khususnya makanan yang mengandung zat
tepung dan zat gula—berkumpul, menumpuk, kemudian membusuk di sela-sela
gigi, maka akan mengakibatkan suburnya bakteri dan menimbulkan berinfeksi
pada gusi, tenggorokan bernanah, gigi rapuh, membusuk, dan macam-macam
penyakit mulut lainnya yang dapat masuk ke alat pencernaan sehingga
kesehatan akan mengalami masalah serta menimbulkan berbagai macam penyakit
dan bau yang tidak sedap.
"Siwak dapat membersihkan mulut dan mendatangkan ridha Allah."

Istinsyâq (memasukkan dan mengeluarkan air ke/dari hidung)

Dalam beberapa hadits dijelaskan bahwa Rasulullah senantiasa melakukan
istinsyâq sebanyak tiga kali setiap berwudhu, dan beliau juga menekankan
untuk melakukan istinsyâq pada setiap wudhu.
"Hendaknya menghirup air ke hidung kemudian mengeluarkannya kembali." (HR.
al-Bukhari dan Muslim)
Tidak hanya itu, dalam beberapa hadits Rasulullah juga menganjurkan untuk
menyempurnakan istinsyâq. "Bersungguh- sungguhlah dalam berwudhu,
menyela-nyela jari jemari dan menyempurnakan istinsyâq, kecuali orang yang
sedang berpuasa." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Hidung adalah sebuah penyaringan alami, ia berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ke dalam paru-paru. Seperti yang telah kita ketahui bahwa
pernapasan yang sehat adalah pernapasan yang melalui hidung, salah satu dari
panca indera yang terdiri dari tulang rawan dilapisi oleh selaput tipis
berstruktur sel yang menghasilkan lendir (ingus) dari dalam. Bagian hidung
dilengkapi dengan bulu-bulu khusus yang lengket dan lekat. Bulu-bulu
tersebut bekerja sebagai pembatas sekaligus penyaring debu dan materi-materi
yang mengandung berbagai macam bakteri dari dalam. Bulu-bulu hidung tersebut
terdiri dari rambut lembut dan rambut pembuluh darah yang bekerja untuk
membasahi udara dan mengatur derajat kadar panas pada saat manusia menarik
napas sebagai persiapan masuknya udara ke dalam rongga tenggorokan dan
dilanjutkan ke dalam paru-paru.
Berbagai jenis penyakit bisa menular melalui pernapasan dan atau pembicaraan
di tempat-tempat yang sesak dan kerumunan manusia, jika ada diantara mereka
ada yang sedang menderita influenza, dipteri (penyakit tenggorokan) , radang
kelenjar beguk, sakit pada alat-alat pencernaan, dan penyakit lainnya yang
dapat menularkan kuman penyakit melalui hidung, tenggorokan, kemudian menuju
ke bagian dalam tubuh.
Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa rutin melakukan istinsyâq
setiap kali berwudhu dapat membantu manusia membersihkan kuman dan
bakteri-bakteri secara maksimal sehingga jumlah bakteri yang tersisa sampai
pada batas minimal.
Ketika kita melakukan istinsyâq di setiap wudhu, kurang lebih selama tiga
jam hidung kita akan bersih dari berbagai macam bakteri dan virus yang
menempel di atas permukaan kulit hidung bagian dalam. Selain itu, istinsyâq
juga dapat menghilangkan sisa-sisa kotoran yang berada di bagian luar lubang
hidung.
Oleh karena itu, istinsyâq adalah cara sangat tepat untuk memberi
perlindungan dari berbagai macam penyakit yang membahayakan, seperti TBC
paru-paru, polio pada anak-anak, dan lain sebagainya.

Keutamaan Menjaga Istinsyâq

Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Alexandria bekerja sama
dengan bidang peneliti kesehatan dan obat-obatan di Akademi Penelitian
Ilmiah dan Teknologi mengadakan sebuah penelitian intensif untuk mempelajari
sekaligus mengungkap rahasia hubungan antara wudhu dan kesehatan. Dari hasil
penelitian tersebut, mereka menemukan fakta bahwa mayoritas bagian dalam
hidung orang yang tidak pernah berwudhu warna hidungnya cenderung kepucatan,
berminyak. Debu serta kotoran akan mengendap di dalam hidung, sehingga bisa
menimbulkan kerusakan pada bulu hidung. Di samping itu, lubang hidung akan
cenderung lengket, pekat, bulu-bulu hidung akan saling menempel, berdebu,
dan akan mudah rontok.
Orang Islam yang senantiasa menjaga wudhunya, bagian permukaan hidung akan
bersih, terhindar dari debu serta kotoran yang menempel, terlihat lebih
bersinar, dan bulu hidung akan terhindar dari kerusakan.
Hasil penelitian terhadap kuman dengan menggunakan mikroskop membuktikan
bahwa bagian dalam hidung seseorang yang tidak pernah melakukan shalat
(tidak pernah berwudhu) terdapat berbagai macam bakteri dan kotoran. Di
dalam hidung mereka terdapat bermacam-macam bakteri dalam jumlah yang sangat
banyak. Bakteri-bakteri tersebut akan mudah masuk ke dalam paru-paru, di
antaranya adalah deftroid, brutius, dan kalbasela. Kuman dan bakteri yang
mendominasi bagian dalam hidung orang yang tidak pernah berwudhu ini tidak
terdapat pada tubuh orang yang senantiasa melakukan ritual wudhu. Hidung
mereka cenderung lebih bersih, hanya ada sedikit bakteri yang tersembunyi
dan akan segera hilang setelah mereka mempraktikkan tata cara istinsyâq
dengan baik.
Hasil dari penelitian ilmiah ini menemukan kelebihan lain dari wudhu, yaitu
rahasia di balik pensyariatan istinsyâq yang diajarkan oleh Rasulullah.
Bahwa istinsyâq adalah cara yang terbaik untuk membersihkan bagian dalam
hidung. Karena setelah beberapa jam dari waktu kita membersihkan hidung,
kotoran dan kuman akan kembali lagi mengisi rongga hidung kita sehingga kita
harus terus menerus mengulangi permbersihan hidung. Dan ternyata waktu yang
tepat untuk membersihkan hidung kita kembali tersebut sangat cocok dengan
pengaturan waktu pelaksanaan shalat lima waktu.

Membasuh Wajah dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

Wajah manusia ibarat cermin, ia dapat memantulkan kondisi kejiwaan, fisik,
dan kesehatan seseorang. Wajah juga bisa menjadi menjadi gambaran
keistimewaan pemiliknya. Melalui wajah seseorang mengekspresikan penerimaan
atau penolakan terhadap sesuatu.
Dalam sebuah hadits, Barra' ra. meriwayatkan,
"Rasulullah n adalah orang yang paling bagus wajahnya." (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
Rasulullah memerintahkan untuk membasuh wajah sebanyak tiga kali setiap kali
berwudhu, berarti selama satu hari seorang muslim membasuh wajah sebanyak
lima belas kali untuk melaksanakan shalat lima waktu (ni bagi yang shalat
lho...). Jumlah basuhan ini cukup untuk menjaga kebersihan wajah dan
menghilangkan sisa-sisa debu yang menempel pada kulit wajah sebelum debu
tersebut berkumpul dan tercampur berbagai macam bakteri. Dengan demikian,
kebersihan mata juga terjaga sehingga dapat terhindar dari penyakit radang
mata, trakhoma, katarak, dan berbagai macam penyakit mata lainnya.
Membasuh wajah secara rutin setiap hari akan menstimulasi sel pada kulit
wajah sehingga kulit wajah lebih halus, kuat, elastis dan tidak lembek.
Selain dapat menambah energi dan semangat hidup tinggi, wajah terlihat
cerah, dan dapat mencegah serta menghilangkan kerutan-kerutan pada kulit
wajah (jadi wudhu bisa dukata obat awet muda ya ;D?!)
Itu di dunia. Di akhirat? Ni balasannya:
"Sesungguhnya pada hari kiamat umatku dipanggil dalam keadaan wajah yang
putih berseri karena bekas wudhu. Barangsiapa di antara kalian yang mampu
untuk memperbesar cahayanya, hendaklah ia melakukannya (dengan banyak
berwudhu)." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

Categories

2012 (1) adab (6) akhwat (6) al qur'an (7) Al-Ghazali (2) alqur'an (3) amal-amal mulia (1) astronomi (2) bercanda (2) bermuda (1) binteng (1) cahaya (3) cantik (5) cinta (3) claudius (1) cosmis (1) dewasa (2) diponegoro (1) fachchar (1) film (1) fisika (4) formosa (1) hati (3) hidup (2) hijab (1) hukum (1) iblis (1) ilmu (2) jawa (1) jilbab (3) jin (1) kecepatan (1) kesehatan (3) ketua (1) kiamat (2) kristologi (2) lailatul qadar (1) liberalisme (3) Madinah (2) makkah (1) manfaat puasa (1) manusia (4) maulud (1) merokok (1) MUI (2) muslim (4) muslimah (6) nabi (3) nasa (1) newton (1) nikah (2) nikmat (1) pacaran (6) pahlawan (1) pengetahuan (13) perempuan (3) planet (1) proteinasi (1) ramadhan (1) RIMA (1) Rosulullah (5) sabar (5) sahur (1) sambutan (1) sejarah (8) sekolah (4) sepakbola (1) sholat (3) suku maya (1) sumur setan (1) syukur (2) tafsir (1) tahun baru (1) Thien (1) valentine (2) waktu (2) wanita (7) zina (5) फित्नाह (1)