RSS

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)

STRUKTUR ORGANISASI RIMA 2009 - 2012




Pelindung


Bp. Didik Indratmoyo

Penasehat


Bp. H. Rusyadi

Pembina


  1. Bp. Hadi Soimun
  2. Bp. Drs. H. Zazinto
  3. M. Ridwan


Ketua


Afief Kurnia Rachman

Wakil ketua


Fissilmi Gunawati

Sekretaris


  1. Risa Puji Astuti
  2. Henny Issnawaty
  3. M. Fatkhur Rizki


Bendahara


  1. Anita Kristiana
  2. Onny Setyaningsih
  3. Hartono


SEKSI-SEKSI



Dakwah dan PHBI


  1. Dani Setiawan
  2. Alim Wisnu Kurniawan
  3. Romdhoni
  4. Muntoha


Perlengkapan dan Perawatan


  1. Syaiful Mufid
  2. M. Amar Ma’ruf Fauzi
  3. Elvin
  4. Mellisa


Kolektor Listrik


Heri Krismanto

Kesenian dan Mading


  1. Candra Tri Yulianto
  2. Monik Setyorini
  3. Nur Izzati
  4. Maya Aprilia


Sosial


  1. Okki Sulistiawan
  2. Nasta’in
  3. M. Setya Roji’in
  4. Fuad Adhi Sasmito


Kebersihan


  1. Erlin
  2. Dewi Lestariyah
  3. Firawati
  4. Farida


Olahraga


  1. Galuh Adi Prakoso
  2. Syukron Ma’mun
  3. Hima Adhitama
  4. Hariyadi


Humas


  1. Jarwadi
  2. Didik Cahyadi
  3. Hendi Probo Jati


Keamanan


  1. Winarno
  2. As’ari
  3. Mahbub
  4. Mahmud


Sunday, February 28, 2010

MEDITASI TERTINGGI JIWA

oleh : Afief Kurnia Rachman
Dewasa ini masih banyak orang belum menyadai bahwa sholat adalah sebuah metode meditasi tertinggi dalam seorang hamba sebagai mediasi perjalanan ruhani menuju Allah SWT. Ini dikarenakan sholat mempunyai kemampuan mengurangi kecemasan dan menciptakan ketenangan jiwa sehingga pelakunya bisa terhipnotis melakukan hal-hal positif. Sholat juga mensugestikan jiwa dan hati nurani agar selalu berbudi baik dan beramal sholeh. Sholat berkaitan dengan meditasi transidental, dimana mengarahkan jiwa kepada satu obyek dalam waktu beberapa saat.
Sholat bisa dikatakan sebagai terapi psikologi transpersonal yang mengklolaborasikan antara rahasia kecerdasan emosional dan spiritual yang berpengaruh pada eksistensi dan aktifitas jiwa. Pada saat sholat jiwa secara perlahan akan bergerak meninggalkan keterikatannya dengan syahwat, lalu secara otomatis ruhani akan begerak cepat menuju dzat Ilahi dan menjelma sebagai cahaya batin (nur fuad). Dan ketika getaran antara cahaya batin dengan Nurullah, akan terjadi keadaaan jiwa yang berserah dan lepas bebas dari pengaruh alam fana atau sensasi tubuhnya. Yang menjadi masalah dalam diri kita adalah, mengapa sholat khusyu’ sulit didapatkan?
Setan mampu menembus jiwa manusia ketika berada di alam rendah (tubuhnya), ketika ruhani yang bening tak mampu melihat dan syetan menggantikan sebagai penguasa tubuh, pengendali fikiran, perasaan dan batin manusia. Di saat itulah ruhani hanya bisa menangis sedih terhadap perbuatan keangkaramurkaan. Tetapi ia tak mampu berbuat apa-apa. Ini menjadi bukti firman Allah SWT dalam Q.S. Az-zuhruf:36 “Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah, kami adakan baginya syetan (yang menyesatkan). Maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”
Perasaan khusyu’ tidak mungkin bisa didapatkan jika kita tidak punya kesadaran dan kepercayaan bahwa sebenarnya di saat sholat kita sedang behadapan dengan Allah SWT . Untuk itu, kita harus bisa bersikap bijak dengan menyadari bahwa sholat adalah alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita bertanya tentang problema hidup. Di sini, saya akan memberikan penjabaran apa yang ada di benak saya yang lebih tepat kita sebut “berbagi pengalaman” untuk mengevaluasi kembali sholat kita.
Trik-trik dalam menerima sholat khusyu’:
1.      Hydroterapi
Hal terpenting sebelum bermeditasi (sholat) adalah bewudhu yang juga sebagai terapi relaksasi. Air yang mengalir lembut memberikan rasa menenangkan fikiran. Apalagi saaat tubuh merasa penat dan suhu badan tinggi. Saat mencuci mulut maka tanpa disadari kita telah membunuh kuman-kuman akibat sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Wudhu juga bisa membersihkan sifat-sifat mulut yang tidak baik. Pepatah mengatakan, lidah memang tak bertulang, tetapi bahayanya melebihi tajamnya pedang.
Mencuci lubang hidung juga bisa bisa membersihkan polusi saat kita menghirup udara. Menurut Nabi, syetan bersemayam di lubang hidung. Untuk itu, kita dianjurkan berdzikir, untuk hidung agar dibersihkan dari hawa yang selalu mengajak kepada perbuatan tercela.
Mencuci muka bermanfaat melancarkan peredaran darah yang juga terdapat suatu getaran Nurilahi yang membuat wajah semakin berseri. Mandi tangan dan siku, untuk mengatasi pembengkakan daerah tangan lengan dan bahu juga memulihkan fisik yang kelelahan.
Membasuh kepala berfungsi menurunkan suhu badan, menterapi fikiran, mencegah stess dan hipertensi serta melancarka aliran darah ke otak dan berfungsi sebagai “tonik” yang kuat terhadap pusat-pusat syaraf saat kadar kimiawi oksigen dan karbon dioksida dalam darah sudah seimbang. Mengusap telinga menghasilkan rasa sensitif terhadap getaran yang ditenggak sel-sel pendengaran. Bahkan gelombang pada frekuensi 20khz – 30khz akan tertangkap dengan baik. Mandi kaki mempunyai efek menenangkan dan membuat kita tidur lebih nyenyak. Sudah terbukti bahwa air bermanfaat sebagai media perawatan serta obat, baik penyakit jasmani maupun ruhani.
2.      Aroma therapi
Berperan penting terhadap kualitas sholat kita. Aroma berefek pada ketenangan fikiran dan batin. Bahkan para malaikat menyukai wewangian, sehingga rahmat akan turun kepada orang yang menebar wangi-wangian pada tubuh/lingkungannya. Aroma bisa membawa jiwa kita larut dalam suasana mediatif dan menciptakan suasana hening. Ketenangan fikiran ini yang membuat kita lebih khusyu’ dalam berdialog kepada dzat Yang Maha Mutlak.
3.      konsentrasi
Banyak orang yang sedang sholat masih saja memikirkan hal-hal duniawi. Ini membuat konsentrasi kita terbagi-bagi. Maka saat sholat konsentrasikan fikiran anda dan fahami arti bacaan sholat. Karena terdapat hetero atau auto sugesti yang membuat anda merasa menjadi insan lebih sempurna dan pandai bersyukur.
Cara yang saya terapkan dalam menjaga konsentrasi saat sholat adalah sebagai berikut, bayangkan bahwa anda sedang berjalan di atas shirat yang di bawahnya adalah neraka yang apinya panas menjilat-jilat. Bayangkan bahwa anda sedang berjalan menuju Allah SWT yang berada di depan anda sedang menyaksikan keseriusan anda dalam melangkah. Bayangkan bahwa malaikat maut berada di atas anda dan siap mencabut ruh anda jika anda tidak berhati-hati dalam melangkahkan kaki, bayangkan bahwa para malaikat Allah berkeliling menyaksikan kita dan betapa malunya diri kita jika kita terjatuh. Bayangkan juga bahwa syetan-syetan berada di belakang anda, yang selalu menggoda anda menghembuskan fikiran-fikiran kotor, meniupkan kelezatan dunia dengan bala tentara nafsu syahwat.
 Anda akan mencapai “garis finish” dengan perasaan gembira bejumpa dengan Allah SWT saat anda benar-benar bisa berkonsentrasi dan menyadarkan diri anda bahwa penglihatan dan pendengaran yang kita sandang, pernafasan, denyut jantung, kekuatan diri dan otak yang berfikir bisa kita selaraskan dengan kemauan kodrat Ilahi

Semoga opini tersebut bisa memberikan sedikit pencerahan hati nurani kita agar lebih memperhatikan kualitas sholat. Hati adalah sumber dari segala penyakit ataupun obat, untuk itu gunakan hati anda dengan sikap yang mulia agar menjadi obat dari segala penyakit-penyakit jasmani dan ruhani melalui sholat yang juga sebagai meditasi tertinggi jiwa kita.

Sunday, February 21, 2010

Dewasa itu Pilihan

Oleh Ria Fariana, voa-islam.com

Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan. Pernah tahu tag iklan ini? Yup, bener banget kok. Menjadi tua itu adalah sunatullah. Semua orang pasti akan menjadi tua, gak peduli berapa puluh kali ia operasi plastik agar kelihatan muda. Tapi menjadi dewasa, gak semua orang mengalaminya. Banyak orang-orang di sekeliling kita yang tua dari segi usia, tapi dari mental dan sikap, sama sekali tidak dewasa.

Dewasa sama sekali tidak diukur dari usia, tapi lebih ke kematangan dalam berpikir dan bersikap. Dewasa juga gak sama dengan menjadi matang sebelum waktunya. Karena ada kalanya kamu-kamu mungkin salah mengartikan dewasa ini.

Salah seorang teman cewek saya ada yang pernah kena tegur gara-gara sikapnya yang gak dewasa. Ia selalu merengek bila meminta sesuatu. Pokoknya manja banget pada sembarang orang. Kalo manja pada suami sendiri, sih gak masalah. Itu juga jangan keseringan. Lha ini manja pada suaminya orang.

Ia pun ditegur untuk bersikap dewasa dan jangan kolokan kayak anak kecil. Bukannya introspeksi, eh dengan bangganya ia malah bilang, “Aku emang belum mau dewasa kok.” Ihh…jijay bajay banget. Padahal saat itu ia mau merit karena umurnya pun sudah lebih dari seperempat abad. Saya jawab aja dengan kalem, “Sungguh kasihan anakmu kelak kalo gitu. Mempunyai ibu yang tidak pernah ingin mejadi dewasa.”

Sobat muda, kisah di atas itu hanya satu contoh kasus bahwa menjadi dewasa itu adalah pilihan. Kamu bisa memilih untuk dirimu sendiri, apakah asyik bersikap kekanak-kanakan ataukah bisa bersikap dewasa mulai sekarang.

Ada juga contoh lain seseorang yang belum dewasa dalam bersikap. Yaitu ketika mempunyai masalah, ia tidak berusaha menyelesaikannya dengan segera. Sebaliknya ia asyik menikmati masalah itu dan berusaha membuat orang lain bersimpati terhadapnya. Saya dulu sempat menasehati dia bahwa semua orang punya masalah dalam kehidupannya sendiri-sendiri. Jadi tidak pada tempatnya kalo kita pingin diperhatikan orang hanya karena kita sedang mempunyai masalah. Tidak selamanya kita bisa mengandalkan orang lain. Dan tidak selamanya orang lain welcome dengan sikap kekanak-kanakan tersebut.

So, biarpun usia kamu masih sangat muda, bukan tidak mungkin kedewasaan kamu melebih mereka yang jauh lebih tua dari segi umur. Menjadi dewasa itu bukan menjadi tua ataupun sok tua. Menjadi dewasa adalah bersikap dan berperilaku tepat di saat yang dibutuhkan. Kamu bisa menjadi bijak ketika ada teman butuh nasihat. Tapi di saat lain kamu bisa menjadi lucu dan menyenangkan ketika situasi menghendaki seperti itu. Atau bahkan kamu bisa menjadi menggemaskan ketika bermain bersama dengan adik atau keponakanmu yang berusia 2 tahun.

Menjadi dewasa itu bukan berarti serius terus, tapi lebih ke keberhasilan diri dalam menempatkan sikap sesuai kebutuhan. Jangan sampai ketika dibutuhkan serius kamu malah pecicilan. Dan sebaliknya, ketika dibutuhkan santai kamu malah berlagak sok serius. Aduh….salah kostum nih namanya.

Jadi, bersikap dewasalah kamu ketika memang situasi dan kondisi mengharuskanmu mengambil sikap tersebut. Usia muda tidak menghalangi kamu untuk mampu memilih, mau bersikap dewasa atau pecicilan dan terkesan kekanak-kanakan. Itu semua up to you, guys. Karena sebenarnya, dewasa itu memang sebuah pilihan. So, memilihlah dengan benar ya.

Saturday, February 20, 2010

Buat yang Masih Ragu Putusin Pacar

BANYAK alasan untuk memutuskan sang pacar. Tapi di antara berjuta alasan yang ada, takut dosa adalah alasan paling keren dan bertanggung jawab dibandingkan yang lain. Kamu jadi males pacaran karena sudah nyadar bahwa pacaran hanya sebuah upaya untuk dekat-dekat dengan zina. Dan kamu juga telah tahu bahwa zina adalah sebuah jalan yang buruk untuk ditempuh.

Bagi cowok, kamu sudah paham bahwa pacaran itu hanya sebuah cara untuk melecehkan cewek. Kamu ingin menempuh cara baru dalam menghormati cewek yaitu dengan jalan menikah saja. Nah, karena masih usia sekolah pake seragam putih abu-abu (SMA) atau bahkan putih biru (SMP) maka niat itu ditunda dulu sementara waktu. Caranya adalah memutuskan sang pacar dengan baik-baik dan mengajaknya untuk sama-sama belajar dan mengamalkan Islam dengan baik dan benar.

Masalahnya, memutuskan pacar tak mudah seperti membalik telapak tangan. Kamu sudah terlanjur sayang padanya. Kamu tak ingin menyakiti hatinya. Tapi di satu pihak, kamu tak mungkin melanjutkan hubungan tanpa status tersebut. Apalagi cowok biasanya paling gak tahan kalo melihat cewek nangis, terlebih ini cewek yang sangat disayanginya. Trus, gimana donk?

Ada beberapa cara yang bisa kamu tempuh. Pertama, kamu berusaha menemuinya langsung tapi dengan syarat tak boleh khalwat alias berdua-duaan tanpa non mahrom. Suruh si dia bawa teman ceweknya. Dengan bertemu langsung, kamu bisa menjelaskan alasanmu ingin putus. Semuanya karena Allah semata, bukan karena ada pihak ketiga atau cewek lain di hatimu. Kalo kamu merasa berat bertemu dengannya karena khawatir dia histeris atau nangis, ada cara kedua yaitu menulis surat. Karena teknologi sudah canggih, boleh tuh pake email atau surat elektronik. Tapi jangan pake sms ya karena namanya aja Short Messaging System alias pesan pendek, kamu jadi gak leluasa menjelaskan alasanmu ke dia.

Bagaimana kalau setelah mengetahui keputusanmu, si mantan tak terima? Mungkin saja dia bakal nangis mendatangi kamu karena tak ingin diputusin. Bisa juga dia marah-marah dan memakimu di depan umum. Atau bahkan kemungkinan terburuk dia bisa jadi jatuh sakit karena tidak ingin kamu putusin.

Kalem Bro, semua itu merupakan ujian bagi keimananmu saat ini. Dengan semua reaksi sang mantan di atas, Allah ingin melihat sejauh mana keteguhan imanmu untuk taat pada-Nya. Keteguhan disini bukan berarti bertindak kasar loh. Kamu tetap harus baik dan lembut sama cewek. Baik dan lembut itu tak menghalangi kamu untuk bersikap tegas pada pendirianmu bahwa pacaran kalian tak bisa dilanjutkan lagi. Nasehati dia dan pahamkan bahwa Islam tak mengenal pacaran sebelum nikah. Bila memang berjodoh, satu ketika nanti kalian berdua pasti akan dipertemukan lagi oleh Allah pada kondisi yang diridhoi-Nya yaitu dalam ikatan pernikahan.
Jangan lupa, bawa serta dalam doamu bahwa Allah akan melunakkan hatinya agar bisa menerima keputusanmu itu. Bukan itu saja, doakan juga ia segera sadar dan tidak akan mengulangi aktifitas pacaran lagi. Kamu bisa mencoba menghubungi aktifis rohis (kerohanian Islam) yang akhwat (cewek maksudnya) agar mendekati sang mantan supaya ia juga mau mengaji Islam dan paham hukum-hukum Allah yang lain.

Nah, sekarang kamu gak takut lagi kan sang pacar akan sakit hati ketika kamu putusin? Kalo berbagai cara di atas sudah kamu tempuh dan si mantan tetap keukeuh sakit hati dan tak menerima keputusanmu, maka serahkan semua pada Allah. Cewek seperti itu benar-benar tak pantas untukmu. Diajak untuk takut dosa malah nantang. Diajak tobat malah kumat jahatnya. Inilah momen untuk kamu ketahui bahwa ternyata cewek yang pernah kamu pacari adalah orang yang keras hatinya dan susah diajak kepada kebenaran. Maka, biarkan saja.

Yakinlah bahwa Allah akan memberimu ganti dengan seseorang yang jauh lebih baik darinya, kelak bila kamu sudah siap untuk berumah tangga. Untuk saat ini, fokus dulu pada belajar dan berprestasi setinggi-tingginya ya. Jangan khawatir soal jodoh karena sejak mula ruhmu ditiupkan dalam rahim ibu, pasangan jiwa itu sudah ada untukmu. Tinggal kamunya saja mau menjemputnya dalam kondisi haram atau halal. It’s up to you, Bro. Muslim cerdas pastilah memilih yang halal yaitu tanpa pacaran sebelum nikah. Keren kan? Siip dah! ^_^
 sumber : ;voa-islam

Tuesday, February 16, 2010

Syeikh Nawawi Al-Bantani

Beliau adalah ulama besar abad ke-19 yang tinggal di Makkah, namun beliau asli Indonesia. Kata Al-Bantani merujuk kepada daerah asalnya, yaitu Banten. Tepatnya Kampung Tanara, Serang, Banten.

Beliau adalah anak sulung seorang ulama Banten. Beliau lahirtahun 1230 Hijrah/1814 Masehidan wafat di Makkah tahun 1314 Hijrah/1897 Masehi. Beliau menuntut ilmu ke Makkah sejak usia 15 tahun dan selanjutnya setelah menerima pelbagai ilmu di Mekah, beliau meneruskan pelajarannya ke Syam (Syiria) dan Mesir.

Syeikh Nawawi al-Bantani kemudian mengajar di Masjidil Haram. Setiap kali beliau mengajar, dikelilingi oleh tidak kurang dua ratus orang. Ini menunjukkan bahwa keulamaan beliau diakui oleh para ulama di Makkah pada masa itu. Yang menarik, disebutkan bahwa saat mengajar di Masjid Al-Haram itu, beliau menggunakan dengan bahasa Jawa dan Sunda.

Karena sangat terkenalnya, bahkan beliau pernah diundang ke Universitas Al-Azhar, Mesir untuk memberi ceramah atau fatwa-fatwa pada beberapa perkara tertentu.

Syeikh Nawawi termasuk ulama penulis yang produktif. Hari-harinya digunakan untuk menulis. Beberapa sumber menyebutkan Syekh Nawawi menulis lebih dari 100 buku, 34 di antaranya masuk dalam Dictionary of Arabic Printed Books.

Dari sekian banyak bukunya, beberapa di antaranya antara lain: Tafsir Marah Labid, Atsimar al-Yaniah fi Ar-Riyadah al-Badiah, Nurazh Zhulam, al-Futuhat al-Madaniyah, Tafsir Al-Munir, Fath Majid, Sullam Munajah, Nihayah Zein, Salalim Al-Fudhala, Bidayah Al-Hidayah, Al-Ibriz Al-Daani, Bugyah Al-Awwam, Futuhus Shamad, al-Aqdhu Tsamin, Uqudul Lijain, Nihayatuz Zain, Mirqatus Su’udit Tashdiq, Tanqihul Qoul, syarah Kitab Lubabul Hadith, Nashaihul Ibad.

Murid-Murid Syeikh Nawawi

Di antara yang pernah menjadi murid beliau adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) almarhum Kiyai Haji Hasyim Asy’ari. Juga kiyai Khalil Bangkalan Madura. Juga termasuk kiyai Machfudh dari Tremas, Jawa Timur.

Dari para kiyai itulah kemudian agama Islam disebarkan di seantero tanah Jawa, lewat berbagai pondok pesantren, madrasah, majelis ta’lim, pengajian dan tabligh akbar.

Mengatakan perayaan maulid sebagai perkara yang menyesatkan sama saja dengan menyebut Syaikh Nawawi Al-Bantani sebagai ulama penyesat. Padahal, kalaupun tak ada hadits mengenai ini, seperti dikatakan di atas bahwa tidaklah seseorang mendatangi perayaan maulid Nabi kecuali karena cinta kepada Nabi SAW. Sedangkan Nabi SAW bersabda, “Orang yang cinta padaku maka dia akan bersamaku di surga.” Dan hadits yang satu ini tak perlu kami sebutkan sanad dan rawinya. Juga telah dikenal luas bahwa nabi telah bersabda “Seseorang itu bersama yang dicintainya.”

Monday, February 15, 2010

Jika Sudah Kecanduan Pacaran...

KONON, hanya satu hal yang dapat mengubah kejiwaan remaja atau pemuda yang sedang bergejolak. Seorang pecandu rokok, pemain game atau pembolos ketika sekolah akan bertekuk lutut ketika sang kekasih memintanya untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Atas nama cinta! Yah, itulah alasannya. Suatu alasan yang telah menjamur.

Namun, seperti yang di’konon’kan di atas, sangatlah tidak masuk akal dan tidak bisa dibenarkan. Mari mencoba melihat realita. Berapa banyak mahasiswa yang rajin, rela mengorbankan waktu belajarnya untuk pacaran. Dan yang gemar menabung, merelakan rupiah demi rupiahnya untuk sebuah candle light dinner.

Pada hakikatnya pacaran hanyalah memindahkan seseorang dari satu lubang ke lubang yang lain. Dan juga menyeret orang yang selamat ke sebuah lubang yang dimurkai Allah.

Sebuah analogi yang logis. Ketika seorang majikan sebuah toko, dia memiliki satu orang pekerja. Dengan satu orang pekerja yang dia miliki, dia mampu mengembangkan usahanya menjadi lebih maju. Semakin hari, usaha yang dia rintis semakin bertambah dan dia mengambil satu orang lagi sebagai pekerja. Kemudian dia menuturkan, jika satu orang pekerja memiliki power bernilai 4, ketika ditambah satu orang yang juga memiliki power bernilai 4. Hasil yang didapat bukan sekedar 8 power, namun 10 atau bahkan lebih. Kerja sama membuat mereka dapat bekerja lebih bagus.

Berbeda lagi dengan dua orang yang dimabuk cinta. Ketika dia masih berstatus single, dengan tekad yang bulat dia mampu mengerjakan suatu pekerjaan dengan sendirinya. Namun ketika ada satu orang yang dianggapnya sebagai 'pacar', ketika suatu pekerjaan dihadapi, dia hanya berkata "yank, masa sayank tega sih liat aku ngerjain tugas sendirian?" tragis. Satu bukti bahwa pacaran melemahkan mental, menurunkan produktivitas dan mengacaukan agenda.

Pacaran adalah sebuah aktivitas yang menyiksa batin dan mempermainkan hati, permainannya menyebabkan hati menjadi sakit bahkan tidak sedikit yang hatinya mati dibuatnya. Kasus petinggi negara Indonesia, pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, zina anggota DPR bisa dijadikan contoh, atau perselingkuhan presiden terdahulu dengan istri orang, dan masih banyak lagi. Ketika hati tidak berfungsi sebagai pengontrol akhlak, banyak kejahatan yang ditimbulkan.

Juga ketika seharusnya remaja dengan jiwa mudanya mampu berkreasi dan memberikan gebrakan besar dalam kehidupan ini. Atas nama cinta dia dibuatnya tidak berkutik. Sehari tidak bertemu pacar, seperti ada sesuatu yang kurang, aktivitas dilakukan dengan tanpa ada semangat. Hampa dunia terasa, apalagi ketika 'putus'. Menandakan bahwa pacaran menjadikan hari-hari penuh dengan rasa was-was, dan tidak memberikan ketenangan.

Pacaran itu candu, bagaikan meminum air laut, di setiap tegukan memberikan rasa haus yang semakin bertambah. Pacaran itu bak pecandu rokok. Berawal dengan merokok menjadikan kebiasaan buruk lain muncul.

Pacaran itu candu! Berawal dengan sekedar chatting, lalu bergandengan tangan, kemudian berciuman dan akhirnya banyak yang sampai pada zina. Na'udzubillah min dzalik.

Masih banyak efek samping yang dapat ditimbulkan dari pacaran. Melakukan atau menjauhinya adalah sebuah pilihan. Sebagaimana surga dan neraka yang bebas kita pilih, dengan konsekuensi masing-masing tentunya. Karena hanya ada dua pilihan dalam hidup. Bahagia, atau binasa. Semoga Allah memberikan jalan terbaik untuk dapat kita tempuh dengan penuh kelapangan. [Rafiq Jauhary/voa-islam.com]

sumber : VOA-ISLAM

Saturday, February 13, 2010

Atas Nama Cinta, Jangan Dekati Zina!





"Dan janganlah kamu dekati zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk" (Al-Isra':32).

Sobat muda, ayat di atas sengaja saya tampilkan di awal bulan Februari ini. Why alias mengapa? Karena di bulan ini ada suatu perayaan atas nama cinta yang bernama Valentine. Cinta ditunggangi dan disalahgunakan untuk aktivitas yang cenderung mendekati zina atau bahkan zina itu sendiri. Na'udzubillah.

Zina itu adalah suatu jalan yang buruk dan termasuk ke dalam salah satu dosa besar. Jangankan melakukan zina sendiri, sedangkan mendekatinya saja sudah jelas-jelas dilarang dalam Al-Qur'an yang merupakan firman Allah langsung. Pintu-pintu yang mengarah kepada perbuatan maksiat ini dengan tegas ditutup. Pintu-pintu yang mengarah kepada upaya mendekati zina diantaranya adalah berdua-duaan dengan lawan jenis yang non mahrom.

Dari Jabir Bin Samurah RA, dari Rasulullah SAW: "Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya" (Hadith riwayat Ahmad dan Tirmidzi).

Hadits ini secara jelas melarang aktifitas khalwat atau berdua-duaan dengan non mahram. Karena sungguh, pihak ketiga dari dua anak manusia yang berlainan jenis adalah syaitan yang jejingkrakan karena telah berhasil menghasut anak manusia untuk mendekati zina.
Syaitan akan menghembuskan bisikan-bisikan lembut agar kedua orang ini melakukan sesuatu yang lebih. Mereka yang semula cuma ngobrol sebentar, jadi punya topik lain agar ngobrolnya lebih lama. Kalo ngobrolnya bisa lebih lama, maka memandang si dia juga bisa lebih lama dan puas. Apakah syaitan akan berhenti menggoda hanya dengan saling memandang yang belum halal satu sama lain? Tentu tidak!

Syaitan akan membuat indah sesuatu yang belum halal dilihat itu. Yang perempuan jadi terlihat jauh lebih cantik daripada biasanya, dan yang laki-laki terlihat jadi lebih tampan juga. Degup jantung dan desiran darah dibuat lebih cepat karena syaitan telah meniupkan nafsu pada masing-masing bani Adam ini. Dari yang semula ngobrol dan saling pandang, jadi ingin menyentuh tangannya. Tak puas hanya tangan yang disentuh, syaitan pun mengajak-ajak agar menyentuh yang lain-lainnya.

Peluang melakukan zina dalam hal ini terbuka lebar karena memang manusia sendirilah yang mengundang syaitan untuk jad pihak ketiga mereka. Tidak ada mahrom bagi si perempuan semakin memudahkan mereka melakukan maksiat yang lebih hot lagi. Bila nafsu birahi menguasai, maka akal sering jadi lupa diri. Keimanan pun meluncur anjlok dikalahkan nafsu dan bisikan syaitan akibat perbuatan manusia sendiri. Dalam kondisi ini, syaitan bertepuk tangan dan tertawa kegirangan karena akan bertambah lagi teman mereka untuk menghuni neraka. Na'udzubillahiminzalik.

Sungguh benar Islam sebagai dien dan the way of life untuk melakukan tindakan preventif alias pencegahan agar jangan sampai terjadi perzinaan. Ibarat penyakit, jauh lebih baik mencegah daripada mengobati. Senyampang kamu masih sehat, jangan coba-coba deh dekat-dekat dengan penyakit zina ini. Bulan February biasanya memang menjadi bulan pelegalan untuk aktivitas semacam ini. Jadi mulai sekarang, cegah dirimu dan orang-orang terdekatmu agar tetap sehat dengan syariat dan jauh dari zina ya. Tetap semangat! ^_^

[ria fariana/voa-islam.com]

Wednesday, February 10, 2010

Memadu Kasih di Hari Valentine?

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Pada masa kini, hari raya ini berkembang bukan hanya para orang yang memadu kasih, tapi pada sahabat dan teman dekat. Namun mayoritas yang merayakannya adalah orang yang sedang jatuh cinta. Ini pun dianut saat ini dan semakin meluas di kalangan muda-mudi di negeri ini. Ketika hari tersebut ada yang memberikan coklat kepada kekasihnya atau kado spesial lainnya.
Selaku umat Islam, tentu saja kita mesti menilik ulang perayaan tersebut. Ada beberapa tinjauan dalam perayaan tersebut yang bisa dikritisi. Di antaranya adalah tentang memadu kasih lewat pacaran dan hukum merayakan valentine serta memberikan hadiah ketika itu. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kami untuk membahasnya.
Meninjau Fenomena Memadu Kasih Lewat Pacaran
Sebagian orang menyangka bahwa jika seseorang ingin mengenal pasangannya mestilah lewat pacaran. Kami pun merasa aneh kenapa sampai dikatakan bahwa cara seperti ini adalah satu-satunya cara untuk mengenal pasangan. Saudaraku, jika kita telaah, bentuk pacaran pasti tidak lepas dari perkara-perkara berikut ini.
Pertama: Pacaran adalah jalan menuju zina
Yang namanya pacaran adalah jalan menuju zina dan itu nyata. Awalnya mungkin hanya melakukan pembicaraan lewat telepon, sms, atau chating. Namun lambat laut akan janjian kencan. Lalu lama kelamaan pun bisa terjerumus dalam hubungan yang melampaui batas layaknya suami istri. Begitu banyak anak-anak yang duduk di bangku sekolah yang mengalami semacam ini sebagaimana berbagai info yang mungkin pernah kita dengar di berbagai media. Maka benarlah, Allah Ta’ala mewanti-wanti kita agar jangan mendekati zina. Mendekati dengan berbagai jalan saja tidak dibolehkan, apalagi jika sampai berzina. Semoga kita bisa merenungkan ayat yang mulia,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32). Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan, “Allah melarang mendekati zina. Oleh karenanya, sekedar mencium lawan jenis saja otomatis terlarang. Karena segala jalan menuju sesuatu yang haram, maka jalan tersebut juga menjadi haram. Itulah yang dimaksud dengan ayat ini.”[1] Selanjutnya, kami akan tunjukkan beberapa jalan menuju zina yang tidak mungkin lepas dari aktivitas pacaran.
Kedua:  Pacaran melanggar perintah Allah untuk menundukkan pandangan
Padahall Allah Ta’ala perintahkan dalam firman-Nya,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.” (QS. An Nur: 30). Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada para pria yang beriman untuk menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan yaitu wanita yang bukan mahrom. Namun jika ia tidak sengaja memandang wanita yang bukan mahrom, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.”[2]
Ketiga: Pacaran seringnya berdua-duaan (berkholwat)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ
Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.”[3] Berdua-duaan (kholwat) yang terlarang di sini tidak mesti dengan berdua-duan di kesepian di satu tempat, namun bisa pula bentuknya lewat pesan singkat (sms), lewat kata-kata mesra via chating dan lainnya. Seperti ini termasuk semi kholwat yang juga terlarang karena bisa pula sebagai jalan menuju sesuatu yang terlarang (yaitu zina).
Keempat: Dalam pacaran, tangan pun ikut berzina
Zina tangan adalah dengan menyentuh lawan jenis yang bukan mahrom sehingga ini menunjukkan haramnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.[4]
Inilah beberapa pelanggaran ketika dua pasangan memadu kasih lewat pacaran. Adakah bentuk pacaran yang selamat dari hal-hal di atas? Lantas dari sini, bagaimanakah mungkin pacaran dikatakan halal? Dan bagaimana mungkin dikatakan ada pacaran islami padahal pelanggaran-pelanggaran di atas pun ditemukan? Jika kita berani mengatakan ada pacaran Islami, maka seharusnya kita berani pula mengatakan ada zina islami, judi islami, arak islami, dan seterusnya.
Menikah, Solusi Terbaik untuk Memadu Kasih
Solusi terbaik bagi yang ingin memadu kasih adalah dengan menikah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
« لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ »
Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.[5]
Inilah jalan yang terbaik bagi orang yang mampu menikah. Namun ingat, syaratnya adalah mampu yaitu telah mampu menafkahi keluarga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda[6], barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”[7] Yang dimaksud baa-ah dalam hadits ini boleh jadi jima’ yaitu mampu berhubungan badan. Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud baa-ah adalah telah mampu memberi nafkah. Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullahh mengatakan bahwa kedua makna tadi kembali pada makna kemampuan memberi nafkah.[8] Itulah yang lebih tepat.
Inilah solusi terbaik untuk orang yang akan memadu kasih. Bukan malah lewat jalan yang haram dan salah. Ingatlah, bahwa kerinduan pada si dia yang diidam-idamkan adalah penyakit. Obatnya tentu saja bukanlah ditambah dengan penyakit lagi. Obatnya adalah dengan menikah jika mampu. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya obat bagi orang yang saling mencintai adalah dengan menyatunya dua insan tersebut dalam jenjang pernikahan.”[9]
Obat Bagi Yang Dimabuk Cinta
Berikut adalah beberapa obat bagi orang yang dimabuk cinta namun belum sanggup untuk menikah.
Pertama: Berusaha ikhlas dalam beribadah.
Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”[10]
Kedua: Banyak memohon pada Allah
Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Ingatlah, Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al Mu’min: 60)
Ketiga: Rajin memenej pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga. Lihatlah surat An Nur ayat 30 yang telah kami sebutkan sebelumnya. Mujahid mengatakan, “Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh Allah akan menumbuhkan rasa cinta pada Allah.”[11]
Keempat: Lebih giat menyibukkan diri
Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Ibnul Qayyim pernah menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[12]
Kelima: Menjauhi musik dan film percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian dapat menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air dapat menumbuhkan sayuran.”  Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.” Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.[13]
Kasih Sayang di Hari Valentine
Saling memberi kado, saling memberi coklat dan hadiah, fenomena semacam inilah yang akan kita saksikan pada hari Valentine (14 Februari) dan hari ini pun disebut dengan hari kasih sayang. Jika ini didasari pada memadu kasih dengan pacaran, sudah kami jabarkan kekeliruannya di atas. Jika ini adalah kasih sayang secara umum, maka di antara kerusakan yang dilakukan adalah tasyabuh atau mengikuti budaya orang barat (orang kafir).
Mungkin sebagian kaum muslimin tidak mengetahui bahwa sebenarnya perayaan ini berasal dari budaya barat untuk mengenang pendeta (santo) Valentinus. Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 Februari sebagai hari peringatan santo Valentinus. Kenapa tanggal 14 Februari bisa dihubungkan dengan santo Valentinus? Ada yang menceritakan bahwa sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati karena memperjuangkan cinta), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu“. Pada kebanyakan versi menyatakan bahwa 14 Februari dihubungkan dengan kegugurannya sebagai martir.[14]
Dari sini menunjukkan bahwa perayaan Valentine bukan perayaan kaum muslimin, namun termasuk perayaan barat. Perayaan ini pun dimaksudkan untuk mengenang tokoh orang kafir yaitu santo Valentinus. Sehingga kerusakannya yang terlihat jelas adalah tasyabuh (meniru-niru) orang kafir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka[15] Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal  perayaan, penampilan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas mereka. Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma’).[16]
Perayaan ini adalah acara ritual agama lain. Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta, asalnya adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka. Sehingga dari sisi inilah pemberian hadiah valentine menjadi terlarang.
Peringatan dari Komisi Fatwa di Saudi Arabia
Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Riset Ilmiyyah dan Fatwa, Saudi Arabia) telah menanggapi pertanyaan seputar ‘Idul Hubb (perayaan Hari Valentine). Para ulama yang duduk di sana menjawab, “Perayaan hari Valentine termasuk perayaan yang dikategorikan tasyabuh (meniru-niru) orang kafir dan termasuk salah satu hari besar dari kaum paganis Kristen. Karenanya, diharamkan bagi siapapun dari kaum muslimin, yang dia mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, untuk mengambil bagian di dalamnya, termasuk memberi ucapan selamat (kepada seseorang pada saat itu). Sebaliknya, wajib baginya untuk menjauhi perayaan tersebut sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, dan menjaga jarak dirinya dari kemarahan Allah dan hukuman-Nya.
Begitu pula seorang muslim diharamkan untuk membantu dalam perayaan ini, atau perayaan lainya yang terlarang, baik membantu dengan makanan, minuman, jual, beli, produksi, ucapan terima kasih, surat-menyurat, pengumuman, dan lain lain. Semua ini termasuk bentuk tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran, serta termasuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2).”[17] Demikian cuplikan dari fatwa Al Lajnah Ad Daimah.
Oleh karenanya, tidaklah pantas jika kaum muslimin ikut serta dalam perayaan ini baik dengan mengucapkan selamat Valentine lewat surat maupun lainnya, memberi hadiah dan coklat, serta mendukung dengan menjual berbagai hadiah untuk perayaan tersebut.
Semoga Allah memberi taufik dan memperbaiki keadaan kaum muslimin.
Diselesaikan berkat nikmat Allah di Panggang-Gunung Kidul, 24 Shofar 1431 H
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

[1] Fathul Qodir, Asy Syaukani, 4/300, Mawqi’ At Tafaasir. [2] HR. Muslim no. 5770
[3] HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi (shahih dilihat dari jalur lainnya).
[4] HR. Muslim no. 6925.
[5] HR. Ibnu Majah no. 1847. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Ash Shahihah no. 624.
[6] Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama Syafi’iyah. (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, 9/173, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392 H)
[7] HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400.
[8] Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 9/173.
[9] Rodhotul Muhibbin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 212, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah Beirut, tahun 1412 H.
[10] Majmu’ Al Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 10/187, Darul Wafa’, cetakan ketiga, 1426 H.
[11] Majmu’ Al Fatawa, 15/394.
[12] Al Jawabul Kafi, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah
[13] Lihat Talbis Iblis, Ibnul Jauzi, hal. 289, Darul Kutub Al ‘Arobi, cetakan pertama, tahun 1405 H.
[14] Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Valentine
[15] HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ (1/269) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269.
[16] Lihat penukilan ijma’ (kesepakatan ulama) yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidho’ Ash Shirotil Mustaqim, 1/363, Wazarotu Asy Syu-un Al Islamiyah, cetakan ketujuh, tahun 1417 H.
[17] Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts ‘Ilmiyyah wa Ifta’, no. 21203, 2/263-264, Mawqi’ Al Ifta’. Yang menandatangani fatwa tersebut: Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah Alusy Syaikh selaku ketua; Syaikh ‘Abdullah bin Ghodyan, Syaikh Sholih Al Fauzan dan Syaikh Bark Abu Zaid selaku anggota. Silakan lihat pada link berikut: http://alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?View=Page&PageID=186&PageNo=1&BookID=12

Monday, February 8, 2010

VALENTINE DAN ISLAM ???

Kasih sayang sebuah nilai yang universal, semua orang di dunia menyetujui bahwa kasih sayang adalah nilai yang agung, semua orang di dunia suka akan hal itu. Sebagai sebuah agama dunia, Islam sangat menaruh perhatian terhadap kasih sayang itu. Islam memang agama kasih sayang. “Barangsiapa yang tidak menyayang, tidak akan disayang.” Barangsiapa tidak menyayangi yang di bumi, maka tidak akan disayangi oleh yang di langit.”
Mengingat tingginya nilai kasih sayang dalam pandangan Islam, maka kasih sayang diberikan, dirayakan sepanjang waktu. Tidak ada waktu khusus untuk saling menyayangi, misalnya tahun kasih sayang, bulan kasih sayang, atau hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam terjadi sepanjang hari, sepanjang kehidupan. Kalau terjadi peristiwa seperti itu, pasti bukan dari Islam.
Selain itu kasih sayang Islam untuk seluruh makhluk Allah. Bahkan Rasullah saw melebel orang yang tidak menyayangi yang kecil dan yang besar (dengan menghormatinya) bukan termasuk umatnya. Sehingga Islam tidak mengenal kasih sayang hanya untuk orang tertentu saja, apalagi hanya kepada lawan jenis.
Sementara, di tengah-tengah masyarakat kita-khususnya diperkotaan-telah muncul perayaan hari kasih sayang yang disebut dengan valentine’s day. Merayakannya dengan menghabiskan hari dengan orang terkasih, yaitu kekasihnya. Makan malam bersama di tempat yang romantis, sambil menikmati iringan lagu My Valentine. Saling memberikan kado, coklat, yang disertai kartu ucapan. Hari itu dianggap hari yang special. Interior di mall, supermarket atau pusat perbelanjaan di rancang demikian romantis dipenuhi pernak-pernik berbentuk hati, ada rangkaian bunga indah, coklat, pita disana-sini, yang kesemuanya didominasi warna pink. Kartu ucapan sayangpun marak dijual di emperan toko-toko.
Perayaan seperti jelas bukan dari Islam karena seperti yang disebutkan diatas, Islam hanya mengenal bahwa kasih sayang itu dilakukan setiap hari. Lalu darimana perayaan seperti ini? Banyak orang bercerita tentang asal muasal valentine’s day itu, namun beberapa para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya.
Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa St. Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. Di akhir pesan itu, ia menuliskan : “Dari Valentinemu”.
Sementara itu sebuah cerita lain mengatakan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari penghormatan bagi Valentine.
Akhirnya secara bertahap 14 Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan St. Valentine menjadi idola para pecinta. Datangnya tanggal itu ditandai dengan pengiriman puisi cinta dan hadiah sederhana, semisal bunga. Sering juga untuk merayakan hari kasih sayang ini dilakukan acara pertemuan besar atau bahkan permainan bola. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.
Nah, ternyata benar, valentine’s day itu bukan dari Islam, bahkan merayakannya akan menyeret pelakunya kepada kemusyrikan, sebuah perbuatan yang akan mencederai ketauhidan kepada Allah. Ini masalah besar dalam Islam.
Masalah besar lainnya adalah berkurangnya nilai kasih sayang, yang oleh Islam dijunjung tinggi. Terkesan bahwa kasih sayang itu hanya terbatas hubungan laki-laki dan perempuan, padahal sejatinya kasih sayang itu lebih luas dari yang dipraktekkan. Bahkan kasih sayang-yang mulia itu-dipraktekkan dengan perzinahan. Dipraktekkan dengan pergaulan bebas, terjadi de-sakralisasi seks. Sungguh praktek kasih sayang yang jauh dari ketinggian Islam.
Selanjutnya valentine’s day akan memunculkan memunculkan dan membentuk akhlak baru yang mengkhawatirkan, diantaranya:
Pertama, munculnya akhlak tasyabuh yaitu akhlak meniru orang lain dengan tanpa mengetahui dan mempertimbangkan sebab dilakukannya valentine’s day. Dengan meniru praktek berkasih saying yang buruk akan membuat ketinggian kasih saying Islam akan pudar dan secara perlahan akan sirna. Untuk itu Rasulullah saw memagari umatnya dengan sebuah hadits:
مَن تَشَبَهَ بِقَومٍ فَهُوَ مِنهُم رواه الترمذي
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” [HR. Tirmidzi.]
Kedua, dengan meniru orang lain menunjukkan ketidakberdayaan umat Islam yang pada gilirannya akan meninggalkan ciri ketinggian nilai-nilai Islam, menanggalkan identitas keislaman. Nantinya umat Islam berperilaku mengikuti trend yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat-yang sekarang ini-dipengaruhi oleh budaya global melalui berbagai media. Karena dengan mengikuti Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, dansa-dansa, dan mengumbar nafsu lainnya.
Ketiga, valentine’s day secara tidak langsung memberi keuntungan kepada pihak kapitalis dan menjadikan umat Islam sebagai konsumen saja. Mereka yang membuat, memproduksi barang kepentingan perayaan, sementara pembelinya adalah umat Islam.
Dikala seperti ini, kita pegang saja kuat-kuat Sabda Nabi Muhammad saw: “katakanlah: aku beriman kepada Allah kemudian istiqamahlah!” Dengan iman yang menancap di lubuk hati, sampai pada cinta kepada keimanan dan iman itu menghiasinya, maka akan benci kepada bentuk kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan sebagai firman Allah di Surat al-Hujurat: 7
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,”
Inilah benteng yang kuat untuk menangkis serangan globalisasi yang kuat sekali menerpa nilai-nilai Islam yang kita miliki.
Setelah kita menggenggam keimanan dengan erat, bertahanlah, istiqamahlah, berjalan terus diatas jalan yang lurus. Jangan lupa pelajari ilmu dan jangan pula pernah jemu. Orang berilmu akan mengetahui terang di dalam kegelapan, akan mengetahui jalan keluar dalam kesesatan, akan mengetahui kebenaran diantara kebatilan.
Wallahu a’lam.

Sumber : www.dakwatuna.com

Tuesday, February 2, 2010

Bagaimana ALKITAB INDONESIA disalah terjemahkan oleh LAI demi KETUHANAN seorang NABI?

Bagaimana kaum Nasrani di Indonesia tidak yakin bahwa Yesus adalah Tuhan, jika setiap mereka membuka ALKITAB dari semenjak kecil, yang mereka baca dalam ALKITAB kecilnya adalah sebutan panggilan “Tuhan Yesus” kepada Yesus?
Benarkah Sebutan panggilan “Tuhan Yesus” ini di sematkan kepada Yesus dalam ALKITAB YUNANINYA?
Benarkah adanya distorsi penerjemahan dalam ALKITAB INDONESIA?
Mengingat NASKAH ALKITAB PERJANJIAN BARU hanya ditemukan dalam Bahasa Yunani dan tidak dalam bahasa asli Yesus dan 12 murid, bahasa Aram, maka “terpaksa” saya harus mencomot ALKITAB SALINAN YUNANI..Semoga ALLAH tidak jadikan kesombongan dalam hati saya..
Perhatikan pengubahan ALKITAB oleh badan berwenang LAI, Lembaga Alkitab Indonesia, untuk padanan kata ini

SATU
Ketika menceritakan DAUD yang memanggil seorang Roh Kudus yang dijanjikan, dan menurut LAI Roh Kudus ini bukan Yesus, maka KURIOS,LORD diterjeemahkan menjadi TUAN
Matthew 22:45 εἰ οὗν δαυὶδ καλεῖ αὐτὸν κύριον, πῶς υἱὸς αὐτοῦ ἐστιν
Matthew 22:45 If David then call him Lord, how is he his son?
Matius 22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?”

Perhatikan ALKITAB YUNANI “Kurios”, dalam Authorised Version of the Bible diterjemahkan “LORD” dan ALKITAB LAI diterjemahkan “TUAN”…

DUA
Lukas 5:12. Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
Luke 5:12. And it came to pass, when he was in a certain city, behold a man full of leprosy: who seeing Jesus fell on [his] face, and besought him, saying, Lord, if thou wilt, thou canst make me clean.
12 καὶ ἐγένετο ἐν τῶ εἶναι αὐτὸν ἐν μιᾷ τῶν πόλεων καὶ ἰδοὺ ἀνὴρ πλήρης λέπρας· ἰδὼν δὲ τὸν ἰησοῦν πεσὼν ἐπὶ πρόσωπον ἐδεήθη αὐτοῦ λέγων, κύριε, ἐὰν θέλῃς δύνασαί με καθαρίσαι.

Perhatikan ALKITAB YUNANI “Kurie”, dalam Authorised Version of the Bible diterjemahkan “LORD” dan ALKITAB LAI diterjemahkan “TUAN”…

TIGA
Nah kita lihat tangan licik Pentolan LAI..Perhatikan seorang wanita samaria yang belum kenal siapa Yesus yang ada dihadapannya..alih-alih menganggapnya Tuhan..

Yohanes 4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

4:11 The woman saith unto him, Sir, thou hast nothing to draw with, and the well is deep: from whence then hast thou that living water?

11 λέγει αὐτῶ [ἡ γυνή], κύριε, οὔτε ἄντλημα ἔχεις καὶ τὸ φρέαρ ἐστὶν βαθύ· πόθεν οὗν ἔχεις τὸ ὕδωρ τὸ ζῶν

Perhatikan..Pengubahan Terjemahan LAI supaya umat Nasrani terbiasa…Penerjemah Inggris Authorised Version of the Bible telah mengubah Kurious yang sama menjadi Sir, dan LAI tetap bertahan menterjemahkan Sir sebagai “TUHAN”..bayangkan secara NALAR..anda belum kenal seseorang yang meminta minum kepada anda dan anda panggil dia sebagai “TUHAN”…

EMPAT

Matius 7:21 21 οὐ πᾶς ὁ λέγων μοι, κύριε κύριε, εἰσελεύσεται εἰς τὴν βασιλείαν τῶν οὐρανῶν, ἀλλ᾽ ὁ ποιῶν τὸ θέλημα τοῦ πατρός μου τοῦ ἐν τοῖς οὐρανοῖς

7:21. Not every one that saith unto me, Lord, Lord, shall enter into the kingdom of heaven; but he that doeth the will of my Father which is in heaven.

Matius 7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Perhatikan ALKITAB YUNANI “Kurios”, dalam Authorised Version of the Bible diterjemahkan “LORD” dan ALKITAB LAI kali ini diterjemahkan menjadi “TUHAN”…

Kesimpulan..Wahai anda pembaca kaum Nasrani..
Kami tidak menyalahkan anda..anda tidak tahu sejak kecil setelah bangun tidur anda membaca ALKITAb yang di salah terjemahkan dengan sengaja atau tidak sengaja..
Bukan salah anda jika anda semakin larut dalam ketersesatan yang anda kira TERANG..

Wahai Pembaca kami Kaum Nasrani…Saya tidak berdusta..Insya ALLAH dalam waktu dekat akan kami upload bagaimana pengubahan ALKITAB oleh Penerbit dan Penerjemah dari tahun ke tahun penerjemahan..Bukan sekedar salah terjemah..tapi memang DITERJEMAHKAN BERBEDA..
Hal ini tidak heran..karena TEKS ASLI tidak ada..TIDAK ADA NASKAH INJIL dalam BAHASA ARAM..Bahasa YESUS..

SUMBER

Categories

2012 (1) adab (6) akhwat (6) al qur'an (7) Al-Ghazali (2) alqur'an (3) amal-amal mulia (1) astronomi (2) bercanda (2) bermuda (1) binteng (1) cahaya (3) cantik (5) cinta (3) claudius (1) cosmis (1) dewasa (2) diponegoro (1) fachchar (1) film (1) fisika (4) formosa (1) hati (3) hidup (2) hijab (1) hukum (1) iblis (1) ilmu (2) jawa (1) jilbab (3) jin (1) kecepatan (1) kesehatan (3) ketua (1) kiamat (2) kristologi (2) lailatul qadar (1) liberalisme (3) Madinah (2) makkah (1) manfaat puasa (1) manusia (4) maulud (1) merokok (1) MUI (2) muslim (4) muslimah (6) nabi (3) nasa (1) newton (1) nikah (2) nikmat (1) pacaran (6) pahlawan (1) pengetahuan (13) perempuan (3) planet (1) proteinasi (1) ramadhan (1) RIMA (1) Rosulullah (5) sabar (5) sahur (1) sambutan (1) sejarah (8) sekolah (4) sepakbola (1) sholat (3) suku maya (1) sumur setan (1) syukur (2) tafsir (1) tahun baru (1) Thien (1) valentine (2) waktu (2) wanita (7) zina (5) फित्नाह (1)