RSS

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)

STRUKTUR ORGANISASI RIMA 2009 - 2012




Pelindung


Bp. Didik Indratmoyo

Penasehat


Bp. H. Rusyadi

Pembina


  1. Bp. Hadi Soimun
  2. Bp. Drs. H. Zazinto
  3. M. Ridwan


Ketua


Afief Kurnia Rachman

Wakil ketua


Fissilmi Gunawati

Sekretaris


  1. Risa Puji Astuti
  2. Henny Issnawaty
  3. M. Fatkhur Rizki


Bendahara


  1. Anita Kristiana
  2. Onny Setyaningsih
  3. Hartono


SEKSI-SEKSI



Dakwah dan PHBI


  1. Dani Setiawan
  2. Alim Wisnu Kurniawan
  3. Romdhoni
  4. Muntoha


Perlengkapan dan Perawatan


  1. Syaiful Mufid
  2. M. Amar Ma’ruf Fauzi
  3. Elvin
  4. Mellisa


Kolektor Listrik


Heri Krismanto

Kesenian dan Mading


  1. Candra Tri Yulianto
  2. Monik Setyorini
  3. Nur Izzati
  4. Maya Aprilia


Sosial


  1. Okki Sulistiawan
  2. Nasta’in
  3. M. Setya Roji’in
  4. Fuad Adhi Sasmito


Kebersihan


  1. Erlin
  2. Dewi Lestariyah
  3. Firawati
  4. Farida


Olahraga


  1. Galuh Adi Prakoso
  2. Syukron Ma’mun
  3. Hima Adhitama
  4. Hariyadi


Humas


  1. Jarwadi
  2. Didik Cahyadi
  3. Hendi Probo Jati


Keamanan


  1. Winarno
  2. As’ari
  3. Mahbub
  4. Mahmud


Friday, October 30, 2009

Jangan Lupakan Adab Ketika Bercanda

Bercanda merupakan salah satu hal yang digemari masyakat Indonesia,
baik itu anak-anak maupun orang tua;laki-laki maupun wanita; penarik
becak maupun pedagang; pelajar maupun pegawai. Pokoknya segala lapisan
gemar canda.
Saking tersebarnya kegemaran dan hobbi canda ini di masyarakat
Indonesia Raya, sampai dijadikan propesi oleh sebagian orang. Nah,
muncullah disana badut- badut, grup-grup lawak dan banyolan, ludruk,
kelompok musik humoris, pantomin, film-film humoris, promosi dan media
massa yang dihiasi dengan humor.Bukan Cuma lewat media audio-visual,
bahkan juga lewat karya tulis, dan buku-buku. Lebih ironisnya lagi
kegemaran bercanda ini digunakan oleh sebagian kiai dan ustadz untuk
menarik massa, pemanis retorika dalam berceramah dan berkhutbah
sehingga menjadi ciri khas bagi dirinya. Tak heran jika disana ada
sebagian pelawak dan artis jadi ustadz.
Para Pembaca yang budiman, disana terdapat beberapa canda yang
diharamkan, karena melampaui batas syari'at, seperti berikut ini:
* Menyinggung Allah, Rasul-Nya, dan Syari'at-Nya.
Diantara musibah terbesar yang banyak melanda umat manusia, dari dulu
sampai sekarang. Yaitu menghina dan menyinggung Allah, para Rasul-Nya,
dan syari'at yang dibawa oleh mereka karena tidak sesuai dengan hawa
nafsunya.
Allah berfirman,
فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا
بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ
أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ
فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ
"Maka berkatalah pemimpin-pemimpin dari kaumnya:"Kami tidak melihat
kamu , melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan
kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu, melainkan orang yang
hina-dina diantara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak
melihat kamu memiliki suatu kelebihan apapun atas kami. Bahkan kami
yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta". (QS. Huud : 27)
Ejekan seperti ini, sama dengan ejekan dan ocehan sebagian orang yang
biasa mengejek orang-orang yang belajar agama seraya berkata, "Tak ada
gunanya kamu belajar agama. Coba lihat orang yang belajar, tak ada di
antara mereka yang kaya,semuanya kere dan miskin. Modelnya juga kayak
orang kampungan dan bodoh-bodoh".
Parahnya lagi, ketika mereka diajak melaksanakan sunnah Rasul r
seperti memanjangkan jenggot sesuai perintah Nabi r , mereka ngomel,
"Wah, ngapain panjangkan jenggot, mirip orang tua aja. Lagian jorok
dan ketinggalan zaman". Si miskin ini tak tahu, jika ia mencela
masalah jenggot termasuk celaan terhadap Syari'at Islam sehingga
membuat dirinya terancam kafir !!
Syaikh Abdul Aziz bin Baz-rahimahullah- berkata, "Barang siapa yang
mengolok-olok suatu (ajaran) dari agama Rasul, atau pahalanya, atau
siksaannya, maka sungguh ia telah kafir berdasarkan firman-Nya:
قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65)
لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
"Katakanlah :"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu
selalu berolok-olok". (QS.At-Taubah : 65-66) " . [Lihat Majmu' Fatawa
wa Maqolat Mutanawwi'ah (1/131)]
Saudari-saudari kita yang yang berjilbab dan bercadar sering
mendapatkan olokan dari masyakat disebabkan mereka memakai jilbab yang
menutupi seluruh tubuhnya, longgar, tebal dan berwarna hitam. Dimana-
mana mereka mendapat olokan dari masyarakat. Digelarilah: Ninja,
setan, kemah berjalan, Vampire, tukang copet dan kata-kata yang jorok
lainnya.
Menanggapi masalah ini, Lajnah Da'imah berfatwa, "Barangsiapa yang
mengolok-olok seorang wanita muslimah atau laki-laki muslim lantaran
ia berpegang teguh dengan syari'at Islam, maka ia kafir. Sama saja
apakah (olokan) itu karena berhijabnya seorang wanita muslimah dengan
hijab syar'i atau karena masalah (syari'at) lainnya". Lihat Fatawa Al-
Lajnah Ad-Da'imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta' (2/14 -15)
Wahai pembaca yang budiman, anda telah melihat bahayanya menyinggung
syari'at Allah ketika bercanda dan humor. Janganlah kalian mengolok
mereka lantaran mereka memanjangkan jenggot atau memendekkan celananya
di atas mata kaki. Sebaiknya kalian diam dan mendoakan mereka agar
tetap teguh di atas sunnah.
Diantara perkara yang masuk dalam masalah ini adalah menjadikan ayat-
ayat Allah dan hadits-hadits Rasululllah r sebagai bahan anekdot.
Hindarilah karena ini berbahaya.
* Merendahkan Orang Lain
Bercanda merupakan suatu hal yang memang mengasyikkan. Namun hal ini
kadang mengantarkan pelakunya merendahkan orang lain.
Kalian akan melihat ada sebagian orang yang meniru gaya jalan
kawannya, dan cara ngomongnya dengan alasan humor. Sekelompok lagi,
ada sebagian yang memberikan gelar-gelar kepada kawan dan saudaranya.
Andaikan gelar itu diberikan kepadanya, niscaya hatinya akan jengkel.
Bahkan ada diantara manusia yang tak berperasaan, saat bercanda ia
memukul temannya. Semua ini mereka lakukan dengan alasan humor.
Semua ini merupakan perendahan terhadap martabat orang lain, apalagi
ia muslim. Penyakit ini muncul disebabkan karena penyakit sombong dan
hilangnya rasa malu di hati pelakunya. Nabi -Shollallahu 'alaihi
wasallam- pernah bersabda,
الْكِبْرُ: بَطْرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
"Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan memandang remeh orang
lain". [HR.Muslim dalam Shohih-nya (91)]
Seseorang yang memiliki iman dan rasa malu di hadapan Allah, niscaya
tak mungkin akan mengantarkan pemiliknya kepada sikap sombong dan
merendahkan orang lain. Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda,
الْحَيَاءُ وَالْإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِيْعًا فَإِذَا رَفَعَ أَحَدُهُمَا
رَفَعَ الْآخَرُ
"Malu dan iman dikumpulkan bersama-sama. Jika yang satu hilang, maka
yang lain pun akan hilang". [HR.Al-Hakim (58) dan Al-Baihaqy dalam Asy-
Syu'ab (7727), dan Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah (4/297). Lihat Jilbab Al-
Mar'ah (hal.136)].
Ibnu Hajar Al-Haitamy-rahimahullah- memandang bahwa diantara dosa
besar adalah mengejek para hamba Allah Ta'ala, tidak menghargai
menghargai mereka, dan merendahkan mereka. Beliau berkata setelah itu,
"Semua yang disebutkan tadi, prinsip dan dasarnya adalah keburukan
akhlak dan rusaknya hati". [Lihat Az-Zawajir (1/141-142)]
Seorang yang memperbanyak canda dan tawa, hatinya akan rusak dan mati
dengan perlahan-lahan disebabkan ia tak terasa telah melakukan dosa
dan kekufuran yang menodai hati. Nabi r bersabda:
لَا تُكْثِرُوْا الضَّحْكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحْكِ تُمِيْتُ
الْقَلْبِ
"Janganlah kalian memperbanyak tertawa karena memperbanyak tertawa
bisa mematikan hati". [HR. At-Tirmidzy (2305), Ibnu Majah (4193).
Lihat Shohih Al-Adab Al-Mufrod (253)]
* Berbicara Tentang Wanita
Berbicara tentang wanita merupakan salah satu bahan humoran bagi
sebagian orang yang tipis imannya, dan rendah rasa malunya. Sampai
kadang diantara mereka menjadikannya sebagai sebuah propesi dan adat
kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. Ironisnya lagi, jika
kebiasaan ini menjangkit di kalangan agamawan. Karena pembicaraan
tentang wanita dominannya mengarah kepada perkara tabu.
Seorang tabi'in, Al-Ahnaf bin Qois -rahimahullah- berkata, "Jauhkanlah
majelis kita dari obrolan seputar wanita dan makanan karena aku benci
seseorang yang suka membicarakan (masalah) farji dan perutnya".[Lihat
Siyar A'lam An-Nubala' (4/94)]
Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda,
إِنَّ مِنْ أَشَرُّ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ منزلة يَوْمَ الْقِيَامَةِ
الرَّجُلُ يُفْضِيْ إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِيْ إِلَيْهِ ثُمَّ
يُنْشِرُ سَرَّهَا
"Diantara manusia yang paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat
adalah seorang laki-laki yang mendatangi istrinya, dan istrinyapun
datang kepadanya, lalu ia menyebarkan rahasianya". [HR.Muslim dalam
Shohih-nya (1437), dan Abu Dawud dalam Sunan-nya (4870)]
Imam An-Nawawiy-rahimahullah- berkata, "Dalam hadits ini terdapat
(faedah) diharamkannya seseorang menyebarkan sesuatu yang terjadi
antara dia dengan istrinya berupa perkara jimak, serta menggambarkan
hal itu secara rinci dan sesuatu yang terjadi pada wanita di dalamnya
berupa ucapan, perbuatan, dan sejenisnya". [Lihat Syarah Shohih Muslim
(10/8)]
Seyogyanya seorang muslim -apalagi pelajar ilmu syar'i- selalu
berusaha membersihkan lidahnya ketika ia berbicara di depan orang.
Karena seorang yang mengotori mulutnya dengan kisah-kisah dan cerita
tentang wanita yang bisa membangkitkan gejolak syahwat, akan merusak
citra dirinya sendiri dan memberikan dampak buruk kepada teman
duduknya .
Abdullah bin Umar -radhiyallahu anhuma- berkata,
أَحَقُّ مَا طُهِّرَ الْعَبْدُ لِسَانَهُ
"Sesuatu yang paling pantas disucikan oleh seorang hamba adalah
lisannya" . [HR.Ahmad dalam Az-Zuhd (26), Abu Dawud dalam Az-Zuhd
(322),Ibnu Abi Ashim dalam Az-Zuhd (26),dan Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah
(1/307) dengan sanad yang shohih]
Para ulama kita melarang seseorang untuk berbicara tentang wanita,
karena itu merupakan jalan tergelincirnya seseorang dan bisa
mengantarkan untuk membicarakan perkara yang haram, berupa hal-hal
yang berkaitan dengannya; entah itu dengan menggambarkan keelokan
tubuh dan perangai seorang wanita, ataukah menyebarkan rahasia yang
terjadi antara seorang suami dengan istrinya. Sedang ini merupakan
seburuk-buruknya perbuatan yang diberikan ancaman keras bagi pelakunya
sebagaimana dalam hadits di atas.
* Dusta Demi Canda
Ciri seorang mukmin adalah jujur dalam berbicara sebagaimana pribadi
Nabi kita. Abu Hurairah berkata, "Ya Rasulullah, engkau bercanda
dengan kami?" Beliau bersabda,
إِنِّيْ لّا أَقُوْلُ إِلَّا حَقًا
"Sesungguhnya aku tak akan mengucapkan sesuatu kecuali itu benar" . At-
Tirmidzy dalam As-Sunan (1990). Hadits ini di-shohih-kan Al-Albany
dalam Ash-Shohihah (1726)]
Satu bentuk kebiasaan buruk jika seseorang berusaha untuk membuat
orang lain senang dan tertawa, namun ia mengucapkan sesuatu yang dusta
sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian pelawak, dan pemain sandiwara
atau orang yang cari-cari muka.
Jauhilah dusta dalam bercanda sebab ini akan meluputkan kalian dari
suatu fadhilah dan balasan yang agung di sisi Allah pada hari
kemudian. Nabi bersabda:
أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِيْ ربض الْجَنَّةِ لَمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ
وَإِنْ كَانَ مُحِقًا وَبِبَيْتٍ فِيْ وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ
الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِيْ أَعْلَى الْجَنَّةِ
لِمَنْ حَسُنَ خُلُقُهُ
"Aku akan memberikan jaminan sebuah rumah di pinggir surga bagi orang
yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, dan rumah di tengah
surga bagi orang yang meninggalkan dusta sekalipun ia bercanda, serta
rumah di bagian atas surga bagi orang yang akhlaknya bagus". [HR. Abu
Dawud dalam As-Sunan (4800). Lihat Ash-Shohihah (494)]
Inilah sebagian canda dan humor yang dilarang dalam Islam sengaja kami
sampaikan di hadapan saudara-saudara sekalian agar kita bisa mengenal
dan menjauhinya. Sebab berapa banyak orang masuk dalam neraka Cuma
karena salah dalam mengucapkan sesuatu.

No comments:

Post a Comment

Categories

2012 (1) adab (6) akhwat (6) al qur'an (7) Al-Ghazali (2) alqur'an (3) amal-amal mulia (1) astronomi (2) bercanda (2) bermuda (1) binteng (1) cahaya (3) cantik (5) cinta (3) claudius (1) cosmis (1) dewasa (2) diponegoro (1) fachchar (1) film (1) fisika (4) formosa (1) hati (3) hidup (2) hijab (1) hukum (1) iblis (1) ilmu (2) jawa (1) jilbab (3) jin (1) kecepatan (1) kesehatan (3) ketua (1) kiamat (2) kristologi (2) lailatul qadar (1) liberalisme (3) Madinah (2) makkah (1) manfaat puasa (1) manusia (4) maulud (1) merokok (1) MUI (2) muslim (4) muslimah (6) nabi (3) nasa (1) newton (1) nikah (2) nikmat (1) pacaran (6) pahlawan (1) pengetahuan (13) perempuan (3) planet (1) proteinasi (1) ramadhan (1) RIMA (1) Rosulullah (5) sabar (5) sahur (1) sambutan (1) sejarah (8) sekolah (4) sepakbola (1) sholat (3) suku maya (1) sumur setan (1) syukur (2) tafsir (1) tahun baru (1) Thien (1) valentine (2) waktu (2) wanita (7) zina (5) फित्नाह (1)