"... Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2 : 184). Ayat tersebut mengisyaratkan kepada manusia bahwa puasa mempunyai faedah bagi makhluk ciptaan-Nya, karena Dia-lah yang paling tahu mengenai anatomi tubuh dan kebutuhan tiap-tiap hamba-Nya.
Disadari bahwa sejak Syawal - Sya’ban (11 bulan) organ-organ tubuh manusia telah bekerja keras memproses makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh, bahkan saat phisik tidurpun fungsi pencernaan tubuh tidak serta merta ikut tidur, mereka tetap bekerja, oleh karena itu untuk suatu masa tertentu organ-organ itu perlu disitirahkan. Istirahat itulah yang bernama "Puasa". Sebagaimana halnya dengan pekerja yang harus menjalani cuti tahunan 12 hari kerja selama setahun. Menurut para ilmuwan, puasa adalah terapi pengobatan alami paling tua, pengurangan jumlah dan frekwensi makan menyebabkan liver lebih aktif dan leluasa melakukan pembersihan atau pembuangan racun (detoksifikasi) dari dalam tubuh. Dengan berkurangnya racun dalam tubuh, hal itu akan meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh sehingga sel bisa memperbaiki diri dan meningkatkan fungsinya secara optimal. Lantas, bagaimana terjadinya proses detoksifikasi selama puasa?.
Secara fisik, puasa mengistirahatkan organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan termasuk lambung, usus, pankreas, empedu dan liver. Liver adalah organ yang aktifitas metaboliknya paling tinggi. Selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat-zat makanan yang diperlukan sel-sel tubuh kita, liver juga mengendalikan keluar masuknya racun pada tubuh kita. Secara bertahap dengan berkurangnya kalori saat berpuasa, liver akan mengubah glikogen (cadangan energi dari karbohidrat yang disimpan oleh hati) menjadi glukosa dan energi. Dengan berkurangnya jumlah glikogen karena puasa, maka tubuh akan menggunakan protein dalam otot sebagai penghasil glukosa dan energi dengan cara mengubah protein menjadi asam amino lebih dulu. Asam lemak digunakan paling akhir setelah energi dari protein mulai menipis. Seperti protein, lemak juga diubah dulu menjadi keton sebelum menjadi energi yang dapat digunakan otak, proses ini disebut ketosi. Pada puasa, ketosis merupakan adaptasi tubuh untuk mencegah kekurangan protein akibat pembakaran. (Anonim, 2003).
Untuk melakukan penghematan energi, tubuh secara reflek mempertahankan diri dengan melakukan pengurangan beban, yaitu mulai melakukan pengurasan zat-zat bersifat racun bahkan yang sudah jauh merasuk ke dalam sel-sel tubuh yang paling dalam, dan juga ampas-ampas metabolisme seperti timbunan lemak, sel-sel aus, jaringan yang rusak, tumor dan berbagai bentuk jaringan abnormal lainnya dengan mengaktifkan organ-organ pembuangan. Proses ini disebut otolisasi, dan biasanya mulai terjadi pada hari ketiga. Dalam proses ini tubuh juga akan menstimulasi dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru, pada saat protein yang diperlukan disintesa ulang (recycle) dari sel-sel yang sudah aus. Dengan demikian kadar protein dalam darah tetap konstan dan normal selama puasa. Racun-racun dan ampas metabolisme yang tidak bisa direcycle dibuang oleh organ-organ pembuangan. Dalam proses ini, beberapa gejala pengeluaran racun dapat terlihat seperti warna urine yang lebih keruh, pengeluaran mukus atau lendir melalui hidung (ingus), tenggorokan (riak) dan berlanjut melalui usus besar. Dengan berkurangnya racun dalam tubuh akan meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh sehingga sel bisa memperbaiki diri dan meningkatkan fungsinya secara optimal.
Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah) |
STRUKTUR ORGANISASI RIMA 2009 - 2012 |
Friday, August 20, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Categories
2012
(1)
adab
(6)
akhwat
(6)
al qur'an
(7)
Al-Ghazali
(2)
alqur'an
(3)
amal-amal mulia
(1)
astronomi
(2)
bercanda
(2)
bermuda
(1)
binteng
(1)
cahaya
(3)
cantik
(5)
cinta
(3)
claudius
(1)
cosmis
(1)
dewasa
(2)
diponegoro
(1)
fachchar
(1)
film
(1)
fisika
(4)
formosa
(1)
hati
(3)
hidup
(2)
hijab
(1)
hukum
(1)
iblis
(1)
ilmu
(2)
jawa
(1)
jilbab
(3)
jin
(1)
kecepatan
(1)
kesehatan
(3)
ketua
(1)
kiamat
(2)
kristologi
(2)
lailatul qadar
(1)
liberalisme
(3)
Madinah
(2)
makkah
(1)
manfaat puasa
(1)
manusia
(4)
maulud
(1)
merokok
(1)
MUI
(2)
muslim
(4)
muslimah
(6)
nabi
(3)
nasa
(1)
newton
(1)
nikah
(2)
nikmat
(1)
pacaran
(6)
pahlawan
(1)
pengetahuan
(13)
perempuan
(3)
planet
(1)
proteinasi
(1)
ramadhan
(1)
RIMA
(1)
Rosulullah
(5)
sabar
(5)
sahur
(1)
sambutan
(1)
sejarah
(8)
sekolah
(4)
sepakbola
(1)
sholat
(3)
suku maya
(1)
sumur setan
(1)
syukur
(2)
tafsir
(1)
tahun baru
(1)
Thien
(1)
valentine
(2)
waktu
(2)
wanita
(7)
zina
(5)
फित्नाह
(1)
No comments:
Post a Comment